Cup Of Love
Persahabatan
memang indah, seperti yang ku alami sekarang dengan Fira. Ya, kami berdua
berteman sejak kecil, bahkan udah seperti sodara sendiri. Berawal dari kedua
orang tua kami yang bekerja sama di bidang bisnis, pertemanan kami bisa awet hingga
sekarang. Sampei kita menemukan karir masing-masing. Ya, aku bekerja di sebuah
kantor swasta sedangkan Fira, ia membuka sebuah toko cupcake. Meskipun baru
dirintis dua tahun namun cupcake bikinan Fira laris manis terjual setiap
harinya. Aku pun sering bermain ke tempat Fira, dan selalu ia menyediakan
cupcake spesial untukku.
“Hey,..
Fir.” Sapaku.
“Eh
kamu Sil, nih dah aku siapin cupcake yang spesial.”
“Wah,
pasti enak nih. Makasih Fir, kamu emang temenku yang paling perhatian.” Aku
segera menghabiskan cupcake itu. tapi setelah aku liat-liat ada yang aneh ama
si Fira, dia sering senyum-senyum sendiri. Em, aku tau pasti dia lagi jatuh
cinta.
“Woy..
kenapa kamu?” teriakku mengagetkanya.
“Ah,
kamu Sil ngagetin aja.”
“Wah
pasti lagi kesemsem nih, iya nggak? Ngaku!”
“Enggak
kok, Cuma....”
“Cuma
apa?”
“Cuma
lagi seneng aja, tadi ada cowok dateng ke sini. Dia borong cupcake aku,
tapii.......”
“Tapi
kenapa?”
“Dia
beliin buat pacarnya.”
“Eh,,haha
kasian banget kamu. Udah nggak usah diharepinlah.”
“Ah
kamu itu.”